KKN 3 – Genap sudah satu minggu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PAR 2024
STAMIDIYA. Di akhir minggu pertama ini, civitas akademik kampus STAMIDIYA hadir
ke kelompok 3, tujuannya untuk melakukan monitoring, bertempat di Gedung Serba
Guna dan Pelayanan Masyarakat desa Ko’olan, minggu (29/12).
Tim monitoring yang berjumlah enam orang itu, disambut hangat oleh Ketua
Kelompok Sauadara Syafiuddin dan teman-teman kelompoknya. Kehadiran tim
monitoring ke kelompok 3, memang sangat ditunggu-tunggu, terbukti seluruh
mahasiswa kelompok 3 sudah melakukan persiapan sejak jam 06.00, mulai dari data
yang diperlukan dan bahan-bahan yang akan dipresentasikan, terutama terkait
dengan program. Diskusi panjang terjalin sebelum kehadiran tim monitoring.
Dalam pelaksanaan monitoring, Syafiuddin diminta untuk menjelaskan program
apa saja yang sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan. Tanpa terbata-bata,
selaku ketua kelompok Syafiuddin mampu mempresentasikan seluruh program yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan, mulai dari program harian,
program mingguan dan program unggulan.
Baca Juga:
- Mengukur Indikator Keberhasilan Proyek Blue Green, KKN Kelompok 3 Membuat Pupuk Organik Cair
- Lahan Pertanian KKN Kelompok 3 Menjadi Program Prioritas Muniri
Melalui presentasi ketua kelompok, ada sedikit poin yang disampaikan oleh
tim monitor sebagai bahan evaluasi. Salah satunya adalah penggunaan bahasa
dalam menarasikan program. Selebihnya cukup dan tidak ada masalah.
“Program-programnya bagus, kekurangan disini hanya penggunaan bahasa yang
terlalu simple, gunakan bahasa yang sekiranya ketika orang membaca, mereka merasa
takjub dengan program yang kalian buat, program yang luar biasa menjadi biasa
karena penggunaan bahasa yang kurang bagus” jelas Pak Mukim selaku ketua
rombongan dari tim monitoring.
“Meskipun program kalian ini sangat bagus, yang terpenting bagi kalian
adalah berusahalah jangan bekerja sendirian, ajaklah masyarakat, agar
masyarakat dapat secara langsung mamfaat dari program yang kalian buat. “
lanjutnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa,
sebagai mahasiswa harus mampu mencari celah dari kelemahan masyarakat, dari
kelemahan itulah, seorang mahasiswa bisa masuk dan menjadi solusi bagi mereka.
“Contoh, masyarakat disini punya produk, tapi kelemahannya mereka tidak
bisa memasarkan, nah! Dari kelemahan itulah mahasiswa bisa masuk dengan membawa
solusi, seperti melakukan pemasaran secara online, dibuatkan akun penjualan di
aplikasi-aplikasi jasa penjualan, seperti shopee dan semacamnya,” terang pak
Mukim.
Bapak Syifa’ yang juga ikut dalam rombongan tim monitoring menambahkan bahwa
program-progam yang dibuat mahasiswa, meskipun terlaksana tapi tidak memiliki
bukti dokumentasi, maka program tersebut tidak dapat dipercaya kebenarannya.
“Setiap program yang sudah kalian buat ini, jangan lupa di dokumentasikan,
gunakan website yang sudah disiapkan oleh kampus, tidak hanya website saja, bisa
promosikan program-program kalian melalui akun tiktok, instagram dan kalo ada
youtube, supaya program kalian banyak dilihat orang,“ jelasnya.
“Kalian bisa meletakkan link yotube, tiktok atau instagram kalian itu di website supaya orang bisa mengunjungi, dan link website kalian juga dicantumkan di diskripsi youtube supaya orang juga bsia mengunjungi melalui link itu,” tambah Pak Mukim menyambung.
“Kami minta kepada sekretarisnya, soft file program kalian dikirim ke saya secara pribadi juga bisa, supaya nanti ketika monitoring yang kedua, kami punya perbandingan, sudah sejauh mana progres kalian. Dan jangan lupa, setiap program cantumkan nama-nama penanggung jawabnya, tidak harus satu orang, dua orang atau tiga orang juga tidak apa-apa. Karena saya lihat dalam draft program kalian ini, belum dicantumkan penanggung jawabnya. Dan nantinya yang presentasi program kalian, tidak hanya ketua, penanggung jawab juga harus bisa memperesentasikan program tersebut.” Lanjut pak Syifa’.
Kembali Ke Program
Usai pelaskanaan monitoring, mahasiswa langsung bergegas pada pelaskanaan
program. Aktivitas dihari ketujuh yaitu program tani dan pengolahan kedelai.
Muniri selaku penanggung jawab perogram tani, langsung bergegas menuju
lahannya bersama beberapa mahasiswa, dan Syafiuddin selaku penanggung jawab
pengolahan kedelai juga langsung bergegas melakukan praktek bersama mahasiswa
perempuan dalam pembuatan susu dari bahan kedelai, yang nantinya praktek
tersebut akan di sosialisasikan kepada ibu-ibu Muslimat NU dan ibu-ibu PKK.
Sejauh ini prohram tani belum dapat jawaban pasti dari Muniri, sudah sejauh
mana keberhasilannya. Menurutnya ini masih harus dirahasiakan dan tidak boleh
dipublikasikan, nanti hasilnya akan dipaparkan dua hari sebelum pelaksanaan
monitoring yang kedua.
“Terkait sudah sejauh mana keberhasilannya, lihat nanti dua hari sebelum
monitoring, ajudan saya Hanafi akan menyampaikan nanti.” Jelasnya tertawa.
Adapun program pengolahan kedelai, Syafiuddin juga tidak menjelaskan secara terperinci, tapi dia memastikan bahwa mahasiswa-mahasiwa perempuan sudah bisa dan paham.
“Insyaallah nanti kita siap untuk melakukan sosialisasi program ini. Tidak hanya sosialisasi saja, nanti kita langsung melakukan pengolahan kedelai bersama ibu-ibu Muslimat NU dan PKK. Inysallah teman-teman sudah bisa dan sudah faham.” Jelas ketua.
Seperti hari-hari sebelumnya, usai ba'da Dzuhur kelompok 3 akan melakukan silaturrahmi ke beberapa tokoh agama, tokoh pemuda dan perangkat desa. Di hari ketujuh, targetnya adalah melakukan silaturrahmi sekaligus koordinasi dengan Kepala Dusun guna melihat sudah sejauh mana progres sosialiasi program. Han
Perlengkapan Dokumentasi dapat kunjungi media sosial kami:
0 Komentar