Mengukur Indikator Keberhasilan Proyek Blue Green, KKN Kelompok 3 Membuat Pupuk Organik Cair

 

KKN 3 - Di hari yang keenam, hampir genap satu minggu, Kelompok 3 KKN PAR 3 STAMIDIYA 2024, kedatangan tamu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Ummu Kultsum, M.Pd, guna memberi arahan, bimbingan sekaligus koreksi terkait dengan program yang sudah direncakan oleh kelompok 3.

Kehadiran DPL benar-benar mampu memacu spirit mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat Ko’olan. Terbukti, selama Ibu Ummu Kultsum menyampaikan perihal-perihal pokok penting dalam pelaksanaan program KKN, segenap mahasiswa begitu antusias mendengarkan. Mahasiswa menyampaikan progres-progres program yang sudah dijalankan, mulai dari kependidikan, keagamaan dan sosial budaya.

Dari penyampaian-penyampaian progres tersebut, Ibu Ummu Kultsum menyampaikan beberapa koreksi dan arahan yang dihimpun menjadi  tiga poin penting yang harus dijadikan pijakan dalam mengukur indikator keberhasilan Proyek Blue Green.

Pertama,   Profit Economy. Dosen bahasa Inggris tersebut menghimbau kepada kelompok bimbingan untuk memperhatikan point pertama.

“Kalian berusaha bagaiaman supaya kalian mampu menciptakan program yang mengarah kepada ekonomi menguntukan. Jadikan program tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Kedua, Positif Impect. Upaya yang kedua ini adalah bagaimana mahasiswa KKN kelompok tiga ini programnya mampu memberikan pengaruh atau dampak pada masyarakat.

“Kalian tidak perlu muluk-muluk, kalian ini bisa membuat program yang mampu memberikan pengaruh baik kepada siswa Madrasah atau sekolah. Salah satu tong sampah. Tapi formatnya bukan tong sampah yang biasa dibuat oleh mahasiswa KKN yang lain. Formatnya saya kirim di grup ya,” imbuhnya dengan semangat.

Ketiga, Sustainable. Pada point ini, yang perlu dipikirkan oleh mahasiswa adalah, upaya program yang berkelanjutan, meskipun pengabdian mahasiswa sudah selesai di desa Ko’olan.

“Kalian juga harus berusaha, bagaimana program kalian ini menjadi program lanjutan meskipun kalian sudah pulang dari sini. Program yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan bisa dilanjutkan oleh masyarakat,” lanjutnya mengakhiri.

Namun sebelum ibu Ummu Kultsum menyampaikan tiga poin tersebut, terlebih dahulu dia manyampaikan, bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan dari program yang sudah disusun oleh mahasiswa, mahasiswa harus mengawali terlebih dahulu dari kebiasan-kebiasaan baik yang harus dijalankan oleh diri sendiri.

“Untuk memulai program-program kalian, yang perlu kalian lakukan terlebih dahulu adalah Habbit. Yang dimaksud dengan habbit adalah, kebiasan-kebaiasan baik yang harus kalian lakukan terlebih dahulu, mulai dari perilaku dan pembiasaan diri, contoh, sehabis minum, jangan dibuang botolnya, dikumpulkan dalam satu tempat, nantinya botol-botol itu bisa menjadi kerajinan. Coba kalian membuat tanaman, yang bisa dirawat setiap harinya. Pada saat membasuh beras, basuhan pertama jangan dibuang, air itu bisa menjadi bahan pembuatan organik cair.” jelasnya memberi arahan. Han

Posting Komentar

0 Komentar