KKN 3 - “Semua kelompok
pasti tahu cara buat program ini, tapi mereka tidak akan terpikirkan untuk
berbuat inovasi yang lebih menarik. Salah satu penunjang program Blue Green Ekonomi
adalah dengan cara mengingatkan Masyarakat tentang pemamfaatan dan pengolahan
sampah dengan cara dibuat bacaan diberapa tempat strategis. Dan saya yakin,
kalo ada kelompok lain sama dengan punya kami,
mereka baca berita ini,” jelasnya tertawa.
Nah! Perlu dijelaskan sebelumnya.
Di hari yang sama, KKN Kelompok 3 terus berupaya untuk merealisasikan segala
program yang sudah direncanakan sebelumnya, salah satunya adalah Penunjuk jalan
menuju Gedung Serba Guna dan Pelayanan Masyarakat.
Menurut Zainuddin program ini berbeda
dengan program-program yang dibuat oleh kelompok lain, penunjuk jalan yang
dibuat oleh kelompok 3 fokus pada penunjuk jalan menuju Gedung Serba Guna dan
Pelayanan Masyarakat Desa Koolan.
“Orang Madura itu bukan orang
kota ya, tidak perlu dibuat penunjuk jalan, budaya madura itu dikenal sebagi
suku yang kenal dengan orang sekampung, jadi tidak perlu penunjuk jalan. Yang terbesit
dalam benak kami adalah, Ketika orang asing atau orang luar datang berkunjung
ke Koolan, kalo orang luar datang ke kampung orang, umumnya yang dicari tempat
apa, ya kalo nggak kepala desa, balai atau Gedung pelayanan Masyarakat, nah itu
yang kami buat, ” Terang Zainuddin jelas.
Zainuddin juga menjelaskan bahwa
yang paling jelas menjadi pembeda adalah, di setiap penunjuk jalan yang dibuat,
diatasnya terdapat bacaan yang terbuat dari baleho, yang bertuliskan tentang
kebersihan, dan bagaimana sampah bisa bermamfaat dan dapat diolah.
“Saya yakin setiap kali orang lewat dan membaca bacaan tersebut, lambat laun mereka mengubah kebiasaannya membuang sampah sembarangan, dan pastinya dia juga penasaran, memang benar sampah itu dapat digunakan dan bermamfaat? Pertanyaan-pertanyaan itu yang kemudian menjadikan seseorang penasaran dan sadar nantinya kalo sudah tau kebenarannya.” jelasnya lagi menutup wawancara. Han
0 Komentar