KKN PAR 3 - Meskipun Mahasiswa KKN PAR 3 STAMIDIYA
jurusannya Pendidikan Agama Islam (PAI), sebagai mahasiswa tidak menutup hati
dalam memberi perhatian khusus pada lansia yang ada di desa Koolan. Melihat
faktor rata-rata usia masyarakat Desa Koolan dengan presentase 60 persen dihuni
masyarakat di atas 40 tahun, membuat Mahasiswa Kelompok 3 mengambil langkah
brilian dengan mengadakan program Pelayanan Kesehatan Lansia yang bekerja sama
dengan Poskesdes Koolan Ibu Tri Afi dan Bapak Agus Sugianto selaku suami istri sekaligus petugas
Poskedes Desa Koolan, bertempat di dusun Rangerang kediaman Kadus Bapak Moh. Ma’idin, Kamis (09/01)
Program ini rupanya juga dihadiri langsung oleh
Kabid KB Puskesmas Kec. Blega Bapak Yulis Sudarmanto, beserta rombongannya yakni
Bapak Sugiarto, Anang Zainal fatahillah dan Ibu Rosita Aryani.
Program Pelayanan ini berupa cek tinggi badan,
lalu kemudian berat badan, cek tensi darah dan cek gula darah. Bahkan kami juga
membuka pelayanan suntik kesehatan.
“Sampe sana tuh para lansia mendaftarkan diri
dulu terus ditensi, diukur tinggi badan, berat badan, lingkat perut. Habis itu tunggu antrian buat
dipriksa. Ada yangg disuntik dan klo gak mau disuntik cuma dikasih obat,”
Jelas Sofiya selaku penanggung jawab.
Dari Puskesmas menjelaskan bahwa Pelayanan cek
tinggi badan berfungsi untuk melihat status gizi, memantau derajat kesehatan,
mendeteksi dini malnutrisi, seperti kekurangan gizi atau obesitas, yang
kemudian catatan tersebut supaya dapat diambil langkah-langkah untuk menjaga
kesehatan.
Adapun cek berat badan, menurut Ibu Tri Afi
adalah untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT) yang dapat menunjukkan apakah
lansia tersebut memiliki berat badan normal, terlalu kurus atau obesitas.
“Terkait cek berat badan ini, dek. Dalam ilmu kesehatan merupakan salah
satu parameter yang dapat menggambarkan massa tubuh seseorang. Dengan
mengetahui berat badan, kita dapat memperingatkan tingkat kesehatan atau gizi seorang
lansia,” Jelasnya semangat.
Adapun untuk cek tensi darah dan
gula darah pada lansia, menurut Bapak Yulis Sudamanto, berfungsi untuk
mendeteksi dini penyakit, mencegah
komplikasi, dan memantau pengobatan.
“Banyak kasus komplikasi ini,
terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, dan termasuk diabetes,” jelasnya.
Oleh karena itu, usai acara dia menyampaikan kepada para lansia yang hadir supaya rutin melakukan pemeriksaan yang mamfaatnya adalah untuk Memantau efektivitas pengobatan dan menyesuaikan dosis jika diperlukan, Mengidentifikasi efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu, dan Memberikan konseling tentang gaya hidup sehat, termasuk diet, olahraga, dan kebiasaan hidup lainnya. Han
0 Komentar